Kamis, 27 November 2014

Detik Tak Lagi Berdetak

   Menunggu dentuman detik kepastian. bahagiaku sedihku, semua rasaku akan berhenti pada detik kepastian. Tak akan ada lagi kata senang maupun kecewa karena raga tak lagi mampu mencerna rasa itu. Hanya bisa menunggu jiwa untuk kembali.

Detik akhir yang menjadi jembatan menuju tempat yang baru. Tempat yang tak perna terbayang sebelumnya. Sepi dan sunyi, gelap dan sendiri.

Terkadang ingin rasanya segera mencapai pada titik tersebut agar semua beban dan segala masalah tak lagi dirasa. Namun,,,,

Namun waktu belum mempertemukan pada titik tersebut. Namun terkadang pula ada rasa takut menghampiri, saat detik itu benar-benar terjadi, saat jiwa telah benar-benar melangkah pada tempat yang berbeda. Haruskah ia sendiri dalam sunyi,,senyap,,dan gelap,,,bayangan itu selalu menakut nakuti.
Tapi kenapa tidak perna berfikir, bukankah di tempat yang berbeda tersebut bisa bahagia dan hilang semua kesengsaraan yang ada. Buktinya mereka yang telah dulu berpindah ke tempat yang berbeda, tak perna sedikitpun berencana untuk kembali.

Tapi,,apakah ada pilihan untuk kembali,,?? andai bila ada, mungkin mereka akan memilihnya supaya pada akhirnya mereka bisa menikmati perubahan atas kembalinya mereka. Tidak ada yang tau apakah kenikmatan abadi atau kesengsaraan yang kekal akan menanti.

Andai saja ada,,,tapi pada kenyataannya,,???
Yang bisa dilakukan saat ini hanya pasrah dan berusaha lebih baik. Seperti apa yang akan terjadi kedepan, hanya sang penciptalah yang tau.

Sabar, yah hanya itu yang bisa dilakukan, tak semudah membalikkan telapak tangan. Fikiran yang memberontak "Apakah hanya itu saja?" badan yang telah lelah untuk merefleksikannya. Ingin rasanya meluapkan semua tenaga disatu titik dan setelah itu tak ada lagi alasan untuk bertahan.

Jenuh, yah pada akhirnya semua akan menemukan yang namanya kejenuhan. tak ada lagi alasan untuk bertahan. Dan pada saat itu, kembali adalah yang terbaik.
Raga ku akan melemah dan jiwaku pun akan kembali. iya, aku pasti kembali saat waktuku terhenti, saat detikku tak lagi bedetak.
Kembali kepada siapa,,,kembali pada "Dia" tentu nya.


*entah tulisan diatas itu kalian sebut apa,,atau mungkin itu hanya sebuah aksara yang tak bersuara juga tanpa makna,,,tulisan diatas hanya percakapan kecil ku dan sahabatku, yang setelah terangkum menciptakan satu judul "Detik Tak Lagi berdetak". semoga percakapan kecil itu bisa bermanfaat untuk saling mengingatkan bahwa hidup didunia tak akan perna kekal, ada saat dimana waktu akan berhenti dan detik tak lagi berdetak. :)



#Tarian Jemari

Sabtu, 01 November 2014

Segelintir Ucapan Di hari Ulang Tahun Mu

Setapak demi setapak kau langkahkan kaki
Menyusuri lorong lorong kehidupan
Detik demi detik pun kau lalui dengan kesabaran
Mungkin gentar bagimu melangkah pada usia baru
Tapi tegar mu masih mampu menopang
segala yang kau lalui nanti
Hembusan nafas sang angin pagi ini
Menjadi saksi pertambahan usia mu
Dan tak lupa ku ucapkan segelintir
Kata demi kata yang terangkai menjadi
satu kalimat

HAPPY BIRTHDAY kk ku saiioonkk :)

Tak ada kado yang begitu istimewa
Yang mampu ku ulurkan dengan tangan ku saat ini
Selain segelintir doa yang ku bungkus
Dan ku balut dengan selembar senyum
Semoga kau mampu menggapai citamu
Dan umur yang bertambah menjadi umur
yang manfaat,,,,
Aamiin,,,, :)


For You KK SB 1.11.2014
#Kamar Hati
by : Masruroh H